Berita

Kita Bangun Terus Industri Keramik Sampai Semaju-majunya

Foto kiri ke kanan: Andi Rizaldi (Kepala BSKJI), Faisol Riza (Wakil Menteri Perindustrian), Azhar Fitri (Kepala BBSPJIKMN).

 

Penulis                           : Prahum BBSPJIKMN

Administrator               : Prakom BBSPJIKMN

Tanggal                           : 2 Mei 2025

 

Bandung, 30 April 2025, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) mendapat kunjungan kerja dari Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza yang didampingi oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi dan beberapa Kepala Balai Besar di Bandung dan Jakarta diantara: Sri Hastuti Nawaningsih (Sekretaris BSKJI), Cahyadi (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil), Gunawan (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin), Hendra Yetty (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa), dan Siti Rohmah Siregar (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan).

Dalam kunjungan singkatnya ini, Faisol Riza menyampaikan bahwa industri keramik dan mineral nonlogam merupakan sektor strategis yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, properti dan manufaktur nasional. Namun, industri ini tengah menghadapi bebagai tantangan, seperti melemahnya permintaan global, fluktuasi harga energi dan bahan baku, tekanan untuk menurunkan emisi karbon, serta meningkatnya standar teknis dan lingkungan dari negara tujuan ekspor. Di sisi lain, pasar dalam negeri juga dihadapkan pada tantangan produk impor, persaingan harga, serta keterbatasan inovasi dan adopsi teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang komprehensif dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendukung industri keramik agar dapat bertahan, tumbuh dan bersaing di pasar domestik maupun internasional.

Faizol Riza menegaskan bahwa terkait hal tersebut, Kemenperin mempunyai strategi yang meliputi beberapa pendekatan terpadu yaitu diantaranya: peningkatan standardisasi dan sertifikasi SNI wajib; fasilitasi sertifikasi (seperti ISO 14001 atau ekolabel yang menjadi persyaratan penting untuk memasuki pasar ekspor ke Eropa, AS dan negara maju lainnya) dan akses pasar ekspor; transformasi industri melalui dorongan terhadap adopsi teknologi rendah karbon, efisiensi energi dan pengelolaan limbah ramah lingkungan sesuai prinsip ekonomi sirkular; isentif industri melalui penyediaan insentif fiskal (tax-allowance, tax holiday) dan non fiskal bagi industri yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan ekspansi ke pasar ekspor.


Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian sedang memberikan pesan tertulis di atas ubin keramik.

 

Andi Rizaldi menambahkan, bahwa Kemenperin memiliki insentif atau program khusus untuk mendorong transformasi hijau pada industri yaitu salah satunya melalui fasilitasi sertifikasi standar industri hijau dan proper industri. Disamping itu, diperlukan penguatan di teknologi dan inovasi yang dapat dilakukan melakukan kemitraan industri dan inovasi. Dimana Kemenperin mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah BSKJI dapat melakukan kolaborasi kerjasama teknis atau riset dengan lembaga litbang dan universitas untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan.

Kepala BBSPJIKMN, Azhar Fitri juga menyambut baik strategi komprehensif ini dan turut mendukung melalui peran BBSPJIKMN, diantaranya dalam waktu dekat ini sedang mempersiapkan unitnya bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU), pendirian Lembaga Verifikasi Validasi Gas Rumah Kaca (LVV GRK) dan Lembaga Inspeksi untuk komoditi refraktori, dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan industri keramik dan mineral nonlogam.

Di penghujung kunjungan kerja ini, Faizol Riza memberikan pesan untuk BBSPJIKMN yang terpatri lewat goresan pena hitam pada sebuah ubin keramik yaitu ”Keramik dan Industri Keramik adalah kekayaan sejarah yang harus kita pertahankan dan kembangkan demi masa depan bangsa. Jangan pernah putus asa dan jenuh. Kita bangun terus industri keramik sampai semaju-majunya”.

 

Foto bersama kegiatan kunjungan kerja Faisol Riza ( Wakil Menteri Perindustrian) dengan seluruh pegawai BBSPJIKMN di auditorium BBSPJIKMN Bandung.

 

Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi momentum penting bagi BBSPJIKMN untuk memperkuat perannya dalam ekosistem industri nasional, yang menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kemenperin dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, khususnya di sektor keramik dan mineral nonlogam. Melalui dukungan kebijakan strategis, fasilitasi standardisasi dan sertifikasi, serta dorongan terhadap transformasi hijau dan inovasi teknologi, diharapkan industri keramik mampu meningkatkan daya saing, memperkuat pasar ekspor, serta berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional secara berkelanjutan.

 

Media sosial resmi BBSPJIKMN :

1. Instagram       : bbk.official_kemenperin

2. Facebook        : Balai Besar Keramik / bbspjikmn

3. X (Twitter)      : Balai Besar Keramik / @balai_keramik

4. Youtube          : Balai Besar Keramik

5. Tiktok              : Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin

Selengkapnya
Kementerian Perindustrian Dukung Smart Nation dalam Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025

Kementerian Perindustrian Indonesia siap membawa kembali perhelatan tahunan mereka, Indonesia 4.0 Conference & Expo di tahun 2025 ini. Mengusung tema, “Smart Nation 2025: Building Stronger, Moving Faster Toward Sustainability” rangkaian acara akan dibuka dengan pelaksanaan kegiatan Kick Off yang direncanakan akan berlangsung besok Rabu, 19 Februari 2025 di Gedung Kementerian Perindustrian Indonesia.

 

Kick Off Indonesia 4.0 Conference & Expo ini akan mengundang para pemangku kepentingan kegiatan untuk memberikan informasi dan sosialisasi mengenai pentingnya transformasi digital, khususnya dalam mengembangkan dan implementasi aspek keberlanjutan dalam industri. Direncanakan untuk dihadiri para pemilik bisnis, perwakilan dari asosiasi dan juga perwakilan dari Kementerian Perindustrian Indonesia, dalam kegiatan ini akan dipaparkan mengenai alasan pemilihan tema yang diusung dan juga kegiatan-kegiatan pendukung seperti sosialisasi skema untuk pemilihan pemenang Penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2025, Seleksi INDI 4.0 Awards, dan juga Seleksi National Lighthouse Industry 4.0 Awards.

 

Penyelenggaraan Kick Off Indonesia 4.0 Conference & Expo didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian Indonesia, Dewan Transformasi Digital Indonesia, dan juga Asosiasi Pengusaha TIK Nasional. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik dan menumbuhkan minat dari para pelaku usaha untuk bergabung ke dalam ekosistem kolaborasi demi mewujudkan smart nation yang baik

Selengkapnya
Peningkatan Daya Saing dan Keberlanjutan melalui Industri Hijau

Penulis                     : Prahum BBSPJIKMN

Administrator           : Prakom BBSPJIKMN

Tanggal                     : 14 Januari 2025

 

[Bandung, 10/01/2025] Dalam rangka mendukung transformasi industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian RI berdasar Keputusan Menteri Perindustrian nomor 3065 Tahun 2024 secara resmi menunjuk Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) sebagai salah satu penyedia layanan jasa sertifikasi industri hijau di Indonesia. Penunjukan ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global.

 

Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Penekanan sertifikasi industri hijau adalah pada peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya (bahan baku, energi dan air) pada setiap tahapan produksi, pembaharuan penggunaan atau perbaikan teknologi produksi yang dapat mencegah pencemaran dan perusakan lingkungan serta penurunan biaya produksi. Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai target pembangunan rendah karbon dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

 

Tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor industri di Indonesia dari tahun 2015-2022 sebesar 8-20% dibandingkan dengan total emisi GRK nasional. Sementara jika dilihat dari sumber emisi sektor industri tahun 2022, komponen emisi dari kategori penggunaan energi di industri menyumbang 64%, emisi dari limbah industri 24% serta proses produksi dan penggunaan produk atau Industrial Process and Product Use (IPPU) sebesar 12%. Hal ini merupakan indikasi bahwa penggunaan energi di sektor industri membutuhkan intervensi yang lebih besar agar upaya pengurangan emisi GRK bisa lebih maksimal.

 

Penunjukan LSIH BBSPJIKMN dilakukan melalui proses yang panjang, dengan mempertimbangkan kapasitas, pengalaman, dan kompetensi dalam melakukan penilaian berbasis standar industri hijau yang berlaku. Dengan keberadaan LSIH BBSPJIKMN ini, pelaku industri dapat memperoleh sertifikasi yang diakui secara luas, sehingga ini akan memberikan nilai tambah pada produk yang dibuat oleh perusahaan.

 

Penerapan prinsip industri hijau ini dapat membuka peluang bagi pelaku usaha untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing produk mereka. Dengan hadirnya LSIH BBSPJIKMN, diharapkan para pelaku industri semakin terdorong untuk menerapkan praktik-praktik yang ramah lingkungan dan keberlanjutan. Dengan nomor registrasi LSIH 007, Lembaga Sertifikasi Industri Hijau BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam saat ini mempunyai 11 ruang lingkup dan 2 diantaranya adalah ruang lingkup baru yaitu Cat Berbasis Air dan Cat Berbasis Pelarut Organik, berikut daftar ruang lingkup Sertifikasi Industri Hijau BBSPJIKMN:

 

        Standar Industri Hijau untuk Industri Semen Portland (SIH 23941.1:2018).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Peralatan Saniter dari Keramik (SIH 23923:2020).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Perlengkapan Rumah Tangga dari Keramik (SIH 23931:2020).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Kemasan dari Kaca (SIH 23123.1:2020).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Pengaman Diperkeras (SIH 23112.2:2020).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Pengaman Berlapis (SIH 23113.1:2020).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Barang lain dari Kaca (SIH 23129.1:2021).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Ubin Keramik (SIH 23929.1:2022).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Lembaran (SIH 23111.01:2024).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Cat Berbasis Air (SIH 20221.1:2019).

        Standar Industri Hijau untuk Industri Cat Berbasis Pelarut Organik (SIH 20221.2:2020).

 

Sertifikasi industri hijau mencakup berbagai sektor, seperti manufaktur, energi, hingga industri berbasis sumber daya alam. Proses sertifikasi melibatkan audit mendalam terhadap efisiensi penggunaan energi, efisiensi bahan baku hingga inovasi teknologi. Efisiensi dapat dilakukan dengan memanfaatkan peralatan yang mampu menurunkan konsumsi, penggantian sumber energi yang lebih ramah lingkungan, strategi elektrifikasi pada proses produksi, pemanfaatan teknologi CCUS (Carbon, Capture, Utilization and Storage). BBSPJIKMN juga berkomitmen memberikan dukungan bagi pelaku industri melalui pelatihan dan pendampingan teknis. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Dengan adanya penunjukan ini, diharapkan industri Indonesia semakin siap untuk menghadapi tantangan global dalam isu keberlanjutan. Melalui kolaborasi erat antara pemerintah, lembaga sertifikasi, dan pelaku industri, transformasi menuju industri hijau dapat tercapai secara efektif dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai sertifikasi industri hijau dan Lembaga Sertifikasi Industri Hijau BBSPJIKMN, silakan menghubungi kami di email kemitraan@bbk.go.id

Selengkapnya
Showing 1 to 2 of 117 entries