Sumber : Okezone
JAKARTA
- Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Agro membawa alat pertahanan nasional
hasil garapan industri dalam negeri di ajang Indo Defence 2022.
Kepala
BBSPJI Logam dan Mesin, Gunawan menerangkan, di ajang pameran pertahanan
internasional terbesar se-Asia Tenggara itu,
BBSPJI
Logam dan Mesin menampilkan rantai tapak atau track link lapis baja untuk tank.
Komponen
ini bagian dari rantai tank yang menapak pada jalan dan secara keseluruhan
berfungsi untuk menggerakan kendaraan tempur tersebut.
“Keunggulan desain track link ini adalah terdapat bantalan karet
yang dapat mengurangi kebisingan suara tank dan lebih nyaman untuk dibawa di
jalan beraspal. Modifikasi bentuk tersebut merupakan salah satu faktor yang
mendukung penelitian ini dalam memperoleh paten. Kelebihan lainnya, track link
yang kami buat bisa berjalan di lumpur karena dilengkapi bagian serupa
sayap-sayap kecil atau dayung,†ujar Kepala BBSPJI Logam dan Mesin, Gunawan di
Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Berikutnya,
partisipasi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam penguatan sektor
pertahanan, yakni membuat produk rompi tahan peluru, helm tahan peluru serta
produk pelapis kendaraan militer sebagai substitusi baja. Untuk penemuan helm
tahan peluru, dilakukan melalui kerja sama riset dengan Balitbang Kementerian
Pertahanan dan PT Pindad. Hasil ini telah mendapatkan paten dengan Nomor ID P
0028082 pada April 2011 lalu dan siap untuk dikomersialkan.
“Kami
senantiasa mendukung kemajuan dan kemampuan industri alat pertahanan dalam
negeri. Kami juga berharap hasil yang kami kembangkan dapat mengatasi
ketergantungan Indonesia pada teknologi dari luar negeri,†ujar Kepala BBSPJI
Keramik dan Mineral Nonlogam, Azhar Fitri.
Selanjutnya,
BBSPJI Tekstil memperkenalkan aplikasi kitosan untuk antibakteri pada seragam
militer. Kitosan adalah produk samping hasil laut asal Indonesia, di mana memiliki
sifat alami antibakteri dengan kemampuan reduksi pertumbuhan bakteri pada
tekstil hingga lebih dari 90%.
“Dengan
adanya finishing agent chitogiene ini, pakaian seragam tidak mudah bau keringat
meskipun tidak dicuci beberapa hari. Hal ini tentu dapat meningkatkan unsur
kenyamanan dan sanitasi pribadi para prajurit TNI atau Polri,†tutur Kepala
BBSPJI Tekstil, Cahyadi.
Selain itu, BBSPJI Selulosa menampilkan penggunaan nitro
selulosa sebagai bahan dasar propelan untuk pendorong roket. Selama ini kebutuhan
nitro selulosa masih sangat tergantung impor. Oleh karenanya dalam rangka
mewujudkan kemandirian industri pertahanan, BBSPJI Selulosa bekerjasama dengan
PT. Dahana untuk mengembangkan dissolving pulp sebagai bahan baku nitro
selulosa.
Kepala
BBSPJI Selulosa, Sri Bimo Pratomo menyampaikan bahwa peluang pemanfaatan bahan
baku serat selulosa Indonesia masih sangat besar karena ketersediaannya cukup
berlimpah, di mana salah satunya adalah pemanfaatan Eucalyptus dan Bambu
Gombong menjadi nitro selulosa.
“Kami
sedang berupaya mengimplementasikan pemanfaatan selulosa ini menjadi produk
yang bernilai tambah tinggi untuk kemandirian bangsa,†terangnya.
Pada
pameran itu, Kemenperin juga memfasilitasi Asosiasi Sistem & Teknologi
Tanpa Awak (ASTTA) tampil di ajang Indo Defence 2022, untuk memperkenalkan
berbagai produk drone dalam negeri yang bisa mendukung sektor pertahanan dan
keamanan nasional. Apalagi, saat ini teknologi drone pertahanan merupakan topik
yang semakin ramai menjadi perbincangan sejak konflik Rusia dan Ukraina.
Di
samping itu, semakin banyak negara yang mulai tertarik dengan efektivitas
teknologi drone yang telah terbukti di medan pertempuran.
Di
Indonesia sendiri telah terdapat beberapa perusahaan manufaktur drone yang
mampu mengembangkan teknologi tersebut dan tergabung di dalam ASTTA.
Sumber : KOMPAS.com
JAKARTA, KOMPAS.com - Balai Besar Keramik memperingati hari jadinya
yang ke-100. Industri keramik nasional mencakup peralatan makan (tableware),
lantai keramik, hingga sanitary, seperti kloset, wastafel, dan bathtub.
Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan
struktur industri nasional yang mandiri dan berdaulat, maju dan berdaya saing
di tingkat global, berkeadilan dan inklusif, industri berbasis inovasi dan
teknologi. Upaya memajukan industri keramik nasional terus dilakukan oleh
pemerintah dengan mengupayakan strategi khusus diantaranya pemberlakuan SNI
wajib bagi produk-produk keramik, kaca dan bahan galian nonlogam lainnya.
â€Strategi dalam pemulihan industri keramik nasional perlu diimbangi
dengan peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja melalui adopsi
teknologi mutakhir dengan memanfaatkan penerapan teknologi industri 4.0 yang
dapat menciptakan produk ber-SNI, berkualitas kelas dunia, proses produksi yang
efektif, efisien, ramah lingkungan, serta diiringi dengan peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri khususnya dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah," kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita
dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2022). Tahun ini menjadi momentum
kebangkitan sektor Industri pengolahan nonmigas, termasuk industri keramik. Hal
ini tercermin dari kinerja positif industri keramik sebagai subsektor dari
industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35 persen dengan kontribusi 0,47
pesen secara tahunan pada kuartal I 2022. Capaian ini menempatkan industri
bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan
investasi di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69
persen.
Insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD 6 per
MMBTU melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 89K/10/MEM Tahun 2020, yang
selanjutnya diperbarui dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 134.K/HK.02/MEM.M
Tahun 2021 terbukti meningkatkan efisiensi biaya operasional, sehingga capaian
utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72 persen, tertinggi
dalam lima tahun terakhir.
Strategi pemulihan yang tepat tentunya berdampak pada perbaikan
berkesinambungan sehingga kinerja ekspor industri keramik nasional pada kuartal
I tahun 2022, menurut data BPS, mampu tumbuh positif sebesar 12 persen dengan
total volume 3,9 juta meter persegi yang didukung oleh peningkatan penjualan ke
Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Pencapaian positif kinerja ekspor juga diikuti dengan penurunan volume
impor sebesar 21 persen secara tahunan (year on year) dari 18,5 juta meter
persegi menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas
pada kuartal I 2022 berada di level 83 persen. Prestasi kinerja industri
keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam yang
menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi,
bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk
keramik secara akurat dan terpercaya.
Doddy Rahadi Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
(BSKJI) Kemenperin menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berfokus pada upaya
menunjang daya saing industri melalui infrastruktur standardisasi industri
serta pemanfaatan sumber daya industri melalui pemanfaatan teknologi industri.
"Dengan meluncurkan serangkaian kebijakan yang meliputi optimalisasi
pemanfaatan teknologi Industri berorientasi substitusi impor, penumbuhan
circular economy dan peningkatan daya saing melalui penguatan standardisasi
industri dan implementasi industri 4.0," tutur dia. Industri keramik
nasional terus berkembang selama lebih dari 30 tahun dan merupakan salah satu
industri yang didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah.
Prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang cukup baik
seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat karena
didukung oleh pertumbuhan pembangunan seperti properti dan perumahan. Industri
keramik yang terdiri dari ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori serta
produk mineral nonlogam lainnya telah memberikan kontribusi yang cukup
signifikan dalam mendukung pembangunan nasioanal melalui penyediaan kebutuhan
domestik, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri Keramik dan Mineral Nonlogam Kementerian Perindustrian menggelar acara
Peringatan 100 Tahun Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10/2022).
Selama bertahun-tahun, industri keramik dalam negeri terus menunjukkan
progres positif. Di tahun ini, industri keramik sebagai subsektor dari industri
bahan galian nonlogam tumbuh 1,35 persen dengan kontribusi 0,47 persen (y-o-y)
pada triwulan I tahun 2022.
Capaian tersebut menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai
peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri
kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69 persen.
Insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar 6 dolar
AS per-MMBTU menjadi kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi pada biaya
operasional di industri keramik, sehingga capaian utilitas kinerja industri
ubin keramik tahun 2021 mencapai 72 persen atau tertinggi dalam lima tahun
terakhir.
"Pada semester I tahun 2022, sektor industri keramik telah
mencatatkan investasi dengan total Rp 17,7 triliun. Penambahan investasi ini
diharapkan akan semakin memperkuat aliran rantai pasok industri keramik
nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan
sumber daya produksi dalam negeri," tutur Menteri Perindustrian Agus
Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada acara Temu Usaha
Industri dan Puncak Memperingati 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10/2022).
Di samping itu, adanya strategi pemulihan ekonomi nasional turut
berdampak positif pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I tahun
2022.
Ekspor produk keramik nasional tumbuh sebesar 12 persen dengan total
volume 3,9 juta meter persegi, yang didukung oleh peningkatan penjualan ke
negara Filipina, Malaysia dan Thailand.
Kinerja gemilang dari capaian ekspor tersebut, juga diikuti dengan penurunan
volume impor sebesar 21 persen (year on year) dari 18,5 juta meter persegi
menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada
kuartal I-2022 berada di level 83 persen.
"Prestasi kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung
dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik
dan Mineral Nonlogam (BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam) yang
menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi,
bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk
keramik secara akurat dan terpercaya," jelas Menperin.
Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa
Pemerintahan Kolonial Belanda, dengan nama "Het Keramische
Laboratorium", BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam terus berupaya
memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.
"Dalam perjalanan pengabdiannya, balai besar ini juga
melayani jasa standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha
industri meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, otomotif, hingga alat
kesehatan), industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya,"
imbuhnya.
Menperin berharap momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi
tonggak bagi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan
prima, serta bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga
industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di
pasar global dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan.
Sumber : bicaranetwork.com
bicaranetwork.com - Menteri Perindustrian (Menperin)
Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut sektor industri keramik telah mencatatkan investasi Rp17,7
triliun pada semester I tahun 2022.
"Penambahan investasi ini
diharapkan akan semakin memperkuat aliran rantai pasok industri keramik nasional yang juga
sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan sumber daya produksi
dalam negeri,†kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita lewat
keterangannya di Jakarta, Kamis.
Hal terkait investasi industri keramik tersebut disampaikan Menperin saat
memberikan sambutan secara virtual pada acara Temu Usaha Industri dan Puncak
Memperingati 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Keramik dan Mineral Nonlogam.
Ia
mengemukakan insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar
6 dolar AS per MMBTU menjadi salah satu kebijakan yang dapat meningkatkan
efisiensi pada biaya operasional di industri keramik.
“Sehingga capaian
utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72 persen, atau
tertinggi dalam lima tahun terakhir,†ungkap Menperin.
Di samping
itu adanya strategi pemulihan ekonomi nasional turut berdampak positif
pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I 2022.
Ekspor produk keramik tumbuh 12 persen dengan volume 3,9 juta meter persegi,
yang didukung oleh peningkatan penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan
Thailand.
Kinerja
ekspor tersebut, diikuti dengan penurunan volume impor sebesar 21 persen secara
tahunan (year on year/yoy) dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta meter
persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I 2022 di level 83
persen.
“Prestasi
kinerja industri keramik nasional ini tentunya
didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri (BBSPJI) Keramik dan Mineral Non-logam yang menyelenggarakan layanan
jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa
teknis lainnya, dan dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan
terpercaya,†papar Menperin.
Dari awal
pendiriannya tahun 1922 pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda dengan
nama Het Keramische Laboratorium, BBSPJI Keramik dan Mineral
Non-logam terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.
“Dalam perjalanan
pengabdiannya, balai besar ini juga melayani jasa standardisasi hingga
sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri meliputi industri kaca
(baik untuk bangunan, otomotif, hingga alat kesehatan), industri refraktori,
serta mineral non-logam lainnya,†kata Menperin.
Momentum
100 tahun tersebut hendaknya menjadi tonggak bagi BBSPJI Keramik dan Mineral
Non-logam dalam memberikan pelayanan prima serta bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga dapat berjaya di
negeri sendiri, berdaya saing di pasar global, dan menciptakan inovasi yang
berkelanjutan.
Sumber : Kumparan
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan, industri keramik tanah air sudah mulai menggeliat. Hal ini
terlihat dari total investasi di sektor tersebut tembus Rp 17,7 triliun di
semester I 2022.
"Penambahan
investasi ini diharapkan dapat semakin memperkuat aliran rantai pasok industri
keramik nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna
mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri," kata Menperin Agus di
Kota Bandung pada Kamis (20/10).
Adapun insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD 6 per MMBTU menjadi salah satu kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional di industri keramik. Dengan begitu, capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72 persen atau tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, adanya strategi pemulihan ekonomi nasional
turut berdampak positif pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I
tahun 2022. Ekspor produk keramik nasional tumbuh sebesar 12 persen dengan
total volume 3,9 juta meter² yang didukung oleh peningkatan penjualan ke negara
Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Kemudian, capaian ekspor tersebut juga diikuti dengan
penurunan volume impor sebesar 2 persen (yoy) dari 18,5 juta meter² jadi 14,4
juta meter² yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada di
level 83 persen.
"Prestasi kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan tepercaya," ucap Agus.
Tepatnya pada momentum 100 tahun ini, ia berharap dapat
dijadikan sebagai momentum untuk terus memberi layanan prima dan menciptakan
beragam inovasi demi meningkatkan daya saing di pasar global.
"Sehingga
industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di
pasar global dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan," ujar dia.
Melalui
keterangannya pula, Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
(BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan, pihaknya terus fokus untuk dapat
menunjang daya saing industri melalui infrastruktur standardisasi industri
serta pemanfaatan sumber daya industri melalui pemanfaatan teknologi.
Upaya yang dimaksud
antara lain dengan melakukan optimalisasi pemanfaatan teknologi industri
berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy, serta peningkatan
daya saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi Industri
4.0.
"Guna mendukung
peningkatan daya saing industri, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam hadir
sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan,
konsultasi dan optimalisasi teknologi industri," tandas dia.
Sumber : Agrofarm
Agrofarm.co.id-Tahun 2022 menjadi momentum
kebangkitan sektor industri pengolahan nonmigas, termasuk di dalamnya adalah
industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif industri keramik
sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35% dengan
kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022. Capaian tersebut menempatkan
industri bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi
perkembangan investasi di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT)
sebesar 2,69%
Pada semester I tahun 2022, sektor industri keramik
telah mencatatkan investasi dengan total Rp17,7 triliun. Penambahan investasi
ini diharapkan akan semakin memperkuat aliran rantai pasok industri keramik
nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan
sumber daya produksi dalam negeri, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada acara Temu Usaha Industri
dan Puncak Memperingati 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10/2022).
Menperin mengemukakan, insentif Harga Gas Bumi
Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD6 per MMBTU menjadi salah satu
kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi pada biaya operasional di industri
keramik. Sehingga capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021
mencapai 72%, atau tertinggi dalam lima tahun terakhir, ungkapnya.
Di samping itu, adanya strategi pemulihan ekonomi
nasional turut berdampak positif pada kinerja ekspor industri keramik pada
kuartal I tahun 2022. Ekspor produk keramik nasional tumbuh sebesar 12% dengan
total volume 3,9 juta meter persegi, yang didukung oleh peningkatan penjualan
ke negara Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Kinerja gemilang dari capaian ekspor tersebut, juga
diikuti dengan penurunan volume impor sebesar 21% (year on year) dari 18,5 juta
meter persegi menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak pada kenaikan
utilitas pada kuartal I-2022 berada di level 83%.
Prestasi kinerja industri keramik nasional ini
tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan
Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJI Keramik dan Mineral
Nonlogam) yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi,
standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan
kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya, papar Menperin.
Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa
Pemerintahan Kolonial Belanda, dengan nama “Het Keramische Laboratoriumâ€, BBSPJI
Keramik dan Mineral Nonlogam terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi
industri keramik nasional.
Dalam perjalanan pengabdiannya, balai besar ini juga
melayani jasa standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha
industri meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, otomotif, hingga alat
kesehatan), industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya, imbuhnya.
Momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak bagi
BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima serta
bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga industri keramik
nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan
menciptakan inovasi yang berkelanjutan.
Menunjang daya saing
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standardisasi
dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi menyampaikan bahwa
pihaknya terus fokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui
infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber daya industri
melalui pemanfaatan teknologi.
Upayanya adalah dengan meluncurkan serangkaian
kebijakan yang meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi industri
berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy, serta peningkatan
daya saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi industri
4.0, jelasnya.
Guna mendukung peningkatan daya saing industri,
BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam hadir sebagai penyedia layanan jasa
sertifikasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultansi dan optimalisasi
teknologi industri. BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam serta balai-balai di
lingkungan Kemenperin juga hadir sebagai problem solver, serta senantiasa
melakukan pendampingan bagi pelaku industri nasional, tandasnya.
Kepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, Azhar
Fitri menyampaikan, pihaknya selalu siap bertransformasi dan beradaptasi sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan pelaku industri. Seiring pertumbuhan
industri, membuat kami semakin mengoptimalkan berbagai pelayanan jasa industri
yang inovatif, ujarnya.
Kegiatan temu usaha industri ini diikuti sebanyak 200
pelaku industri keramik dan mineral nonlogam secara luring, serta lebih dari
1000 peserta mengikuti secara daring. Rangkaian kegiatan lainnya adalah pameran
industri, webinar dan penyusunan skema sertifikasi tableware dan sanitary untuk
lembaga sertifikasi personil yang dihadiri oleh 26 industri.
Selain itu, pemberian penghargaan kepada PT. Lucky
Indah Keramik sebagai pelanggan terloyal, PT. Bintangmas Glass Solution sebagai
pengguna layanan jasa sertifikasi (SPPT SNI) terbanyak dan PT. Arwana Citra
Mulia Tbk sebagai pengguna layanan jasa terbanyak. Kegiatan dilanjutkan dengan
penyerahan SPPT-SNI Vial Ampul kepada PT. Schoot Igar Glass dan peluncuran
prangko 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik
dan Mineral Nonlogam.
Sebagai bentuk sinergi BBSPJI Keramik dan Mineral
Nonlogam dengan sejumlah mitra industri, dilakukan penandatanganan MoU di
antaranya dengan PT. Chandra Asri, Universitas Logistik dan Bisnis Indonesia,
Disperindag Propinsi Sumatera Utara, dan Universitas Jenderal Ahmad Yani.
Sumber : INDUSTRY.co.id
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tahun 2022 menjadi momentum kebangkitan sektor industri pengolahan nonmigas, termasuk di dalamnya adalah industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35% dengan kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022.
Capaian tersebut menempatkan industri
bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan
investasi di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69%
“Pada semester I tahun 2022, sektor industri
keramik telah mencatatkan investasi dengan total Rp17,7 triliun. Penambahan
investasi ini diharapkan akan semakin memperkuat aliran rantai pasok industri
keramik nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna
mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri," kata Menteri
Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada
acara Temu Usaha Industri dan Puncak Memperingati 100 Tahun Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis
(20/10).
Menperin mengemukakan, insentif Harga
Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD6 per MMBTU menjadi salah
satu kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi pada biaya operasional di
industri keramik.
"Sehingga capaian utilitas kinerja
industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72%, atau tertinggi dalam lima tahun
terakhir," ungkapnya.
Di samping itu, adanya strategi
pemulihan ekonomi nasional turut berdampak positif pada kinerja ekspor industri
keramik pada kuartal I tahun 2022.
Ekspor produk keramik nasional tumbuh
sebesar 12% dengan total volume 3,9 juta meter persegi, yang didukung oleh
peningkatan penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Kinerja gemilang dari capaian ekspor
tersebut, juga diikuti dengan penurunan volume impor sebesar 21% (year on year)
dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak
pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada di level 83%.
"Prestasi kinerja industri keramik
nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJI Keramik dan
Mineral Nonlogam) yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian,
sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang
dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya,"
papar Menperin.
Dari awal pendiriannya pada tahun 1922
pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, dengan nama "Het Keramische
Laboratorium", BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam terus berupaya
memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.
"Dalam perjalanan pengabdiannya,
balai besar ini juga melayani jasa standardisasi hingga sertifikasi,
pendampingan pengembangan usaha industri meliputi industri kaca (baik untuk
bangunan, otomotif, hingga alat kesehatan), industri refraktori, serta mineral
nonlogam lainnya," imbuhnya.
Momentum 100 tahun ini hendaknya
menjadi tonggak bagi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan
pelayanan prima serta bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya,
sehingga industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya
saing di pasar global dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi
menyampaikan bahwa pihaknya terus fokus pada upaya menunjang daya saing
industri melalui infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber
daya industri melalui pemanfaatan teknologi.
"Upayanya adalah dengan meluncurkan serangkaian kebijakan yang meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi industri berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy, serta peningkatan daya saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi industri 4.0," jelasnya.
Guna mendukung peningkatan daya saing industri, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultansi dan optimalisasi teknologi industri.
"BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam serta balai-balai di lingkungan Kemenperin juga hadir sebagai problem solver, serta senantiasa melakukan pendampingan bagi pelaku industri nasional," tandasnya.
Sumber : Beritakota
Beritakota.id, Jakarta – Tahun 2022 menjadi
momentum kebangkitan sektor industri pengolahan nonmigas, termasuk di dalamnya
adalah industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif industri
keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh
1,35% dengan kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022. Capaian
tersebut menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua
dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri kimia, farmasi dan
tekstil (IKFT) sebesar 2,69%
“Pada
semester I tahun 2022, sektor industri keramik telah mencatatkan investasi
dengan total Rp17,7 triliun. Penambahan investasi ini diharapkan akan semakin
memperkuat aliran rantai pasok industri keramik nasional yang juga sejalan
dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan sumber daya produksi dalam
negeri,†kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam
sambutannya secara virtual pada acara Temu Usaha Industri dan Puncak
Memperingati 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10).
Menperin mengemukakan, insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT)
bagi industri sebesar USD6 per MMBTU menjadi salah satu kebijakan yang dapat
meningkatkan efisiensi pada biaya operasional di industri keramik. “Sehingga
capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72%, atau
tertinggi dalam lima tahun terakhir,†ungkapnya.
Di
samping itu, adanya strategi pemulihan ekonomi nasional turut berdampak positif
pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I tahun 2022. Ekspor produk
keramik nasional tumbuh sebesar 12% dengan total volume 3,9 juta meter persegi,
yang didukung oleh peningkatan penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan
Thailand.
Kinerja
gemilang dari capaian ekspor tersebut, juga diikuti dengan penurunan volume
impor sebesar 21% (year on year) dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta
meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada
di level 83%.
“Prestasi
kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam) yang menyelenggarakan layanan jasa
seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis
lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan
terpercaya,†papar Menperin.
Dari
awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda,
dengan nama “Het Keramische Laboratoriumâ€, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam
terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.
“Dalam
perjalanan pengabdiannya, balai besar ini juga melayani jasa standardisasi
hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri meliputi industri
kaca (baik untuk bangunan, otomotif, hingga alat kesehatan), industri
refraktori, serta mineral nonlogam lainnya,†imbuhnya.
Momentum
100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak bagi BBSPJI Keramik dan Mineral
Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima serta bersinergi memajukan industri
keramik dan turunannya, sehingga industri keramik nasional dapat berjaya di
negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan inovasi yang
berkelanjutan.
Sumber : PRFMNEWS
PRFMNEWS - Acara Puncak
Peringatan 100 tahun Balai Besar Keramik yang sekarang telah
bertranformasi menjadi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Keramik dan Mineral Nonlogam dengan tema acara “Satu Abad Bersinergi Membangun
Negeri†digelar di BBSPJIKMNL pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Acara diawali dengan kegiatan temu usaha industri dengan partisipasi
200 industri keramik dan mineral non logam offline dan diikuti hampir 1000
peserta online, pameran industri, webinar dan penyusunan skema sertifikasi
tableware, sanitary untuk lembaga sertifikasi personil pada hari ke-2 yang
dihadiri oleh 26 industri.
Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan
struktur industri nasional yang mandiri dan berdaulat; industri yang maju dan
berdaya saing di tingkat global; industri yang berkeadilan dan inklusif; serta
industri berbasis inovasi dan teknologi. Hal ini sejalan dengan upaya
mewujudkan Indonesia menjadi negara industri yang tangguh.
Upaya memajukan industri keramik nasional terus dilakukan
oleh pemerintah dengan mengupayakan strategi khusus diantaranya pemberlakuan
SNI wajib bagi produk-produk keramik, kaca dan bahan galian nonlogam lainnya.
â€Strategi dalam pemulihan industri keramik nasional perlu diimbangi
dengan peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja melalui adopsi
teknologi mutakhir dengan memanfaatkan penerapan teknologi industri 4.0 yang
dapat menciptakan produk ber SNI, berkualitas kelas dunia, proses produksi yang
efektif, efisien, ramah lingkungan, serta diiringi dengan peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri khususnya dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah,†kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang pada peresmian
pembukaan acara tersebut.
Tahun ini menjadi momentum kebangkitan sektor Industri pengolahan
nonmigas, termasuk industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif
industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang
tumbuh 1,35% dengan kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022 (diolah
dari data BPS) .
Capaian ini menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai
peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri
kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69%.
Insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD 6 per
MMBTU melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 89K/10/MEM Tahun 2020, yang
selanjutnya diperbarui dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 134.K/HK.02/MEM.M
Tahun 2021 terbukti meningkatkan efisiensi biaya operasional, sehingga capaian
utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72%, atau tertinggi
dalam lima tahun terakhir.
Strategi pemulihan yang tepat tentunya berdampak pada perbaikan
berkesinambungan sehingga kinerja ekspor industri keramik nasional pada kuartal
I tahun 2022, menurut data yang diolah dari BPS, mampu tumbuh positif sebesar
12% dengan total volume 3,9 juta meter persegi yang didukung oleh peningkatan
penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Pencapaian positif kinerja ekspor juga diikuti dengan penurunan volume
impor sebesar 21% (year on year) dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta
meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada
di level 83%.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2022 mencapai
US$93,47 miliar atau naik 38,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Sementara ekspor nonmigas mencapai US$88,73 miliar atau naik 39,12 persen.
Prestasi
kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi,
standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan
kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya.
Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa Pemerintahan Kolonial
Belanda, dengan nama "Het Keramische Laboratorium", Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam terus
berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.
Dalam perjalanan pengabdiannya, Balai Besar ini juga melayani jasa
standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri
meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, automotif, hingga alat kesehatan),
industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya.
Momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak
bagi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima serta
bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga industri keramik
nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan
inovasi yang berkelanjutan.
Pada acara tersebut hadir juga Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan
Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi yang menyatakan
pihaknya akan meluncurkan serangkaian kebijakan yang meliputi optimalisasi
pemanfaatan teknologi Industri untuk keperluan banyak hal.
â€Akan terus berfokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui
infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber daya industri
melalui pemanfaatan teknologi industri, dengan meluncurkan serangkaian
kebijakan yang meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi Industri
berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy dan peningkatan daya
saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi industri 4.0,â€
katanya.
Industri keramik nasional terus berkembang selama lebih dari 30 tahun
dan merupakan salah satu industri yang didukung oleh ketersediaan bahan baku
yang melimpah. Prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang cukup
baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat karena
didukung oleh pertumbuhan pembangunan seperti properti dan perumahan.
Industri keramik yang terdiri dari ubin, saniter, tableware, kaca,
refraktori serta produk mineral nonlogam lainnya telah memberikan kontribusi
yang cukup signifikan dalam mendukung pembangunan nasioanal melalui penyediaan
kebutuhan domestik, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja.
Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing industri, Balai Besar Keramik dan Mineral Nonlogam
hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi,
pelatihan, konsultansi dan optimalisasi teknologi industri.
BBSPJIKMN serta Balai-balai di lingkungan Kementerian Perindustrian
juga hadir sebagai problem solver, serta senantiasa melakukan pendampingan bagi
pelaku industri nasional. Tugas dan fungsi Balai Besar Keramik dan Mineral Nonlogam
ini sesugguhnya telah melekat sejak satu abad yang lalu di bawah "Het
Keramische Laboratorium".
Disampaikan juga pada acara webinar Temu Usaha Industri ini beberapa
kebijakan industri keramik dan mineral non logam diantaranya kebijakan TKDN;
Sertifikasi Industri Hijau; Pemeriksaan Produk Halal dan Implementasi Industri
4.0 oleh para pejabat eselon 2 Kementerian Perindustrian.
Penandatanganan MOU antara BBSPJIKMNL dengan PT. Chandra Asih; ULBI
(Poltekpos); Disperindag Propinsi Sumatera Utara dan Universitas Jenderal Ahmad
Yani. Kemudian pemberian penghargaan kepada pelanggan loyal BBSPJIKMNL dan
penyerahan SPPT-SNI Via Ampul kepada PT. Schoot Igar Glass dan peluncuran
perangko 100th BBSPJIKMNL.
Sumber : Berita
Moneter
JAKARTA-Tahun 2022 menjadi momentum kebangkitan sektor industri pengolahan
nonmigas, termasuk di dalamnya adalah industri keramik.
Hal ini tercermin dari kinerja positif industri keramik sebagai
subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35% dengan
kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022.
Capaian tersebut menempatkan industri bahan galian nonlogam
sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor
industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69%
“Pada semester I tahun 2022, sektor industri keramik telah
mencatatkan investasi dengan total Rp17,7 triliun. Penambahan investasi ini
diharapkan akan semakin memperkuat aliran rantai pasok industri keramik
nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan
sumber daya produksi dalam negeri,†kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada acara Temu Usaha Industri
dan Puncak Memperingati 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10).
Menperin mengemukakan, insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT)
bagi industri sebesar USD6 per MMBTU menjadi salah satu kebijakan yang dapat
meningkatkan efisiensi pada biaya operasional di industri keramik.
“Sehingga capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun
2021 mencapai 72%, atau tertinggi dalam lima tahun terakhir,†ungkapnya.
Di samping itu, adanya strategi pemulihan ekonomi nasional turut
berdampak positif pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I tahun
2022.
Ekspor produk keramik nasional tumbuh sebesar 12% dengan total
volume 3,9 juta meter persegi, yang didukung oleh peningkatan penjualan ke
negara Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Kinerja gemilang dari capaian ekspor tersebut, juga diikuti dengan
penurunan volume impor sebesar 21% (year on year) dari
18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak pada
kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada di level 83
“Prestasi kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung
dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik
dan Mineral Nonlogam (BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam) yang
menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi,
bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk
keramik secara akurat dan terpercaya,†papar Menperin.
Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa Pemerintahan
Kolonial Belanda, dengan nama “Het Keramische Laboratoriumâ€, BBSPJI Keramik dan
Mineral Nonlogamterus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri
keramik nasional.
“Dalam perjalanan pengabdiannya, balai besar ini juga melayani
jasa standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri
meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, otomotif, hingga alat kesehatan),
industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya,†imbuhnya.
Momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak bagi BBSPJI
Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima serta bersinergi
memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga industri keramik nasional
dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan
inovasi yang berkelanjutan.
Menunjang daya saing
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi menyampaikan bahwa
pihaknya terus fokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui
infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber daya industri
melalui pemanfaatan teknologi.
“Upayanya adalah dengan meluncurkan serangkaian kebijakan yang
meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi industri berorientasi substitusi
impor, penumbuhan circular economy,
serta peningkatan daya saing melalui penguatan standardisasi industri dan
implementasi industri 4.0,†jelasnya.
Guna mendukung peningkatan daya saing industri, BBSPJI Keramik dan
Mineral Nonlogam hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian,
kalibrasi, pelatihan, konsultansi dan optimalisasi teknologi industri.
“BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam serta balai-balai di
lingkungan Kemenperin juga hadir sebagai problem solver, serta senantiasa
melakukan pendampingan bagi pelaku industri nasional,†tandasnya.
Kepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, Azhar Fitri
menyampaikan, pihaknya selalu siap bertransformasi dan beradaptasi sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan pelaku industri.
“Seiring pertumbuhan industri, membuat kami semakin mengoptimalkan
berbagai pelayanan jasa industri yang inovatif,†ujarnya.
Kegiatan temu usaha industri ini diikuti sebanyak 200 pelaku
industri keramik dan mineral nonlogam secara luring, serta lebih dari 1000
peserta mengikuti secara daring.
Rangkaian kegiatan lainnya adalah pameran industri, webinar dan
penyusunan skema sertifikasi tableware dan sanitary untuk
lembaga sertifikasi personil yang dihadiri oleh 26 industri.
Selain itu, pemberian penghargaan kepada PT. Lucky Indah Keramik
sebagai pelanggan terloyal, PT. Bintangmas Glass Solution sebagai pengguna
layanan jasa sertifikasi (SPPT SNI) terbanyak dan PT. Arwana Citra Mulia Tbk
sebagai pengguna layanan jasa terbanyak.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan SPPT-SNI Vial Ampul kepada
PT. Schoot Igar Glass dan peluncuran prangko 100 Tahun Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam.
Sebagai bentuk sinergi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dengan
sejumlah mitra industri, dilakukan penandatanganan MoU di antaranya dengan PT.
Chandra Asri, Universitas Logistik dan Bisnis Indonesia, Disperindag Propinsi
Sumatera Utara, dan Universitas Jenderal Ahmad Yani.