Foto : Agus
Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian RI)
Kegiatan Indonesia 4.0 Conference & Expo merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian RI melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) berkolaborasi dengan PT Naganaya Indonesia Internasional sejak acara ini pertama kali diselenggarakan di tahun 2019. Kegiatan ini merupakan ajang bagi para stakeholder ekosistem industri 4.0 mulai dari pemerintah, industri, akademisi, lembaga R&D, penyedia teknologi, konsultan, hingga sektor keuangan untuk bersinergi, berkolaborasi, dan membangun jejaring dalam mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025 merupakan perhelatan Edisi ke-7, dimana pada tahun ini BSKJI mengusung tema “Smart Nation 2025: Building Stronger, Moving
Faster Toward Sustainability”. Acara ini diselenggarakan selama
2 (dua) hari pada tanggal 17 sampai dengan 18 September 2025 dan
menargetkan lebih dari 6.000 (enam ribu) visitor stakeholder ekosistem
industri 4.0 lintas sektor.
“Kinerja sektor industri menjadi penopang utama
perekonomian nasional”, ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita
di Jakarta, Rabu (17/9) pada acara pembukaan Indonesia 4.0 2025. Dijelaskan
bahwa hal tersebut terlihat dari beberapa indikator antara lain rata-rata utilisasi
sektor IPNM bulan Januari-Juli 2025 mencapai 62,10%; Nilai IKI Agustus 2025
mencapai 53,55 (ekspansi); Nilai PMI Agustus 2025 diperoleh 51,5 (ekspansi);
Kontribusi Ekspor Januari-Juli 2025 mencapai 80% (ekspor IPNM mencapai USD
128,13 miliar dari total ekspor USD160,16 miliar); Kontribusi Investasi
Januari-Juni 2025 mencapai 38,88% (realisasi Investasi IPNM mencapai Rp 366,6
triliun dari total investasi Rp 942,9 triliun); Kontribusi Tenaga Kerja
Industri Febuari 2025 mencapai 13,45% (sektor IPNM menyerap tenaga kerja
mencapai 19,60 juta orang); Pertumbuhan IPNM TW II 2025 sebesar 5,60%;
Kontribusi IPNM terhadap PDB Nasional TW II 2025 sebesar 16,92% dan Share
Global MVA 2024 mencapai 1,54% (Indonesia urutan 13th dengan nilai USD 265,07
billion dari total Global USD 16.829,02 billion, 1st di antara negara ASEAN).
Menteri Perindustrian mengemukakan, Indonesia
berada di peringkat 54 dari 133 negara yang masuk dalam Global Innovation Index
(GII) 2024 dan Indonesia peringkat ke-8 di antara 34 negara dengan kelompok
pendapatan menengah atas (upper-middle income economiies). GII adalah
indeks yang mengukur kemampuan inovasi suatu negara berdasarkan input (sumber
daya, kebijakan, investasi) dan output (hasil nyata seperti produk teknologi,
publikasi, paten). Teknologi dan adopsi teknologi di Indonesia meningkat
artinya penggunaan digital, software dan import barang berteknologi tinggi
makin berkembang. Tetapi investasi riset dan inovasi masih perlu diperbaiki dan
lebih ditingkatkan, terlihat dari turunnya pengeluaran R&D sektor bisnis,
publikasi ilmiah, paten, ekspor jasa ICT dan ekspor berbasis teknologi tinggi.
Agus Gumiwang menambahkan, transformasi digital meningkatkan kinerja
industri pengolahan. Berdasarkan Laporan 29 Perusahaan National Lighthouse
Industri 4.0, terdapat indikator hasil (outcome) dari tranformasi
digital yang diukur diantaranya Speed-to-market yang naik 26% hingga
99%, artinya kecepatan perusahaan dalam meluncurkan produk baru ke pasar
meningkat secara signifikan berkat penerapan teknologi digital. Agility
naik 10%-90%, dimana perusahaan lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan
permintaan pasar, rantai pasok atau kondisi lingkungan eksternal. Productivity
naik 10%-200%, efisiensi produksi meningkat tajam, menghasilkan output
lebih besar dengan biaya rendah. Financial naik 4%-40%, penerapan
industri 4.0 berdampak langsung pada keuntungan/efisiensi finansial perusahaan.
Customer Experience naik 2%-58%, dan Sustainability naik 7%-80%
artinya penerapan teknologi digital berkontribusi pada efisiensi energi,
pengurangan emisi dan penerapan praktek lingkungan.
Foto: Andi
Rizaldi (Kepala BSKJI)
Disampaikan juga oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa
Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi di Jakarta, Rabu (17/9), bahwa acara
ini menjadi ajang transformasi digital di ekosistem industri Indonesia. Ada
beberapa rangkaian kegiatan inspiratif yang dihadirkan dalam Indonesia 4.0 Conference
& Expo 2025 antara lain: CEO Forum; Konferensi; Pameran; Workshop
dan Coaching Clinic.
Pada acara Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025 ini, BSKJI
juga memberikan apresiasi Penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK)
tahun 2025 kepada 15 (lima belas) perusahaan yang telah menghasilkan rintisan
teknologi industri berupa inovasi teknologi yang siap dimanfaatkan untuk proses
bisnis/produksi guna mendorong kemandirian dan daya saing industri nasional.
Kegiatan penghargaan RINTEK ini menjadi penyelenggaraan yang ke-17 sejak
pertama diselenggarakan di tahun 2006, dan sudah melahirkan 136 Judul Rintisan
Teknologi Industri dari 89 perusahaan industri sampai dengan saat ini. Lima
kategori Rintisan Teknologi dengan masing-masing 3 penerima penghargaan yaitu
kategori Hasil Evaluasi Rintisan Teknologi; Inovasi Rintisan; Teknologi Produk
Industri Manufaktur; Teknologi Proses Industri Manufaktur; dan terakhir
kategori Teknologi Jasa Industri.
Penyelenggaraan
Indonesia 4.0 tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam mendorong tren
transformasi digital di ekosistem industri Indonesia. Event ini tidak hanya menegaskan
komitmen pemerintah dan pelaku usaha dalam mengakselerasi penerapan Industri
4.0, tetapi juga memperlihatkan kesiapan Indonesia untuk bersaing di tingkat
global melalui peningkatan produktivitas, keberlanjutan, dan inovasi. Dengan
hadirnya berbagai kolaborasi, showcase teknologi, serta best practice
dari perusahaan-perusahaan lighthouse, Indonesia 4.0 2025 menjadi
katalisator lahirnya ekosistem industri yang lebih cerdas, terintegrasi, dan
berdaya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045.
Website |
: |
bbk.go.id |
Instagram |
: |
bbk.official_kemenperin |
Facebook |
: |
Balai Besar Keramik /
bbspjikmn |
X (Twitter) |
: |
Balai Besar Keramik /
@balai_keramik |
Youtube |
: |
Balai Besar Keramik |
Tiktok |
: |
Balai Besar Keramik /
bbk.kemenperin |