Foto : Agus
Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian RI)
Kegiatan Indonesia 4.0 Conference & Expo merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian RI melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) berkolaborasi dengan PT Naganaya Indonesia Internasional sejak acara ini pertama kali diselenggarakan di tahun 2019. Kegiatan ini merupakan ajang bagi para stakeholder ekosistem industri 4.0 mulai dari pemerintah, industri, akademisi, lembaga R&D, penyedia teknologi, konsultan, hingga sektor keuangan untuk bersinergi, berkolaborasi, dan membangun jejaring dalam mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025 merupakan perhelatan Edisi ke-7, dimana pada tahun ini BSKJI mengusung tema “Smart Nation 2025: Building Stronger, Moving
Faster Toward Sustainability”. Acara ini diselenggarakan selama
2 (dua) hari pada tanggal 17 sampai dengan 18 September 2025 dan
menargetkan lebih dari 6.000 (enam ribu) visitor stakeholder ekosistem
industri 4.0 lintas sektor.
“Kinerja sektor industri menjadi penopang utama
perekonomian nasional”, ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita
di Jakarta, Rabu (17/9) pada acara pembukaan Indonesia 4.0 2025. Dijelaskan
bahwa hal tersebut terlihat dari beberapa indikator antara lain rata-rata utilisasi
sektor IPNM bulan Januari-Juli 2025 mencapai 62,10%; Nilai IKI Agustus 2025
mencapai 53,55 (ekspansi); Nilai PMI Agustus 2025 diperoleh 51,5 (ekspansi);
Kontribusi Ekspor Januari-Juli 2025 mencapai 80% (ekspor IPNM mencapai USD
128,13 miliar dari total ekspor USD160,16 miliar); Kontribusi Investasi
Januari-Juni 2025 mencapai 38,88% (realisasi Investasi IPNM mencapai Rp 366,6
triliun dari total investasi Rp 942,9 triliun); Kontribusi Tenaga Kerja
Industri Febuari 2025 mencapai 13,45% (sektor IPNM menyerap tenaga kerja
mencapai 19,60 juta orang); Pertumbuhan IPNM TW II 2025 sebesar 5,60%;
Kontribusi IPNM terhadap PDB Nasional TW II 2025 sebesar 16,92% dan Share
Global MVA 2024 mencapai 1,54% (Indonesia urutan 13th dengan nilai USD 265,07
billion dari total Global USD 16.829,02 billion, 1st di antara negara ASEAN).
Menteri Perindustrian mengemukakan, Indonesia
berada di peringkat 54 dari 133 negara yang masuk dalam Global Innovation Index
(GII) 2024 dan Indonesia peringkat ke-8 di antara 34 negara dengan kelompok
pendapatan menengah atas (upper-middle income economiies). GII adalah
indeks yang mengukur kemampuan inovasi suatu negara berdasarkan input (sumber
daya, kebijakan, investasi) dan output (hasil nyata seperti produk teknologi,
publikasi, paten). Teknologi dan adopsi teknologi di Indonesia meningkat
artinya penggunaan digital, software dan import barang berteknologi tinggi
makin berkembang. Tetapi investasi riset dan inovasi masih perlu diperbaiki dan
lebih ditingkatkan, terlihat dari turunnya pengeluaran R&D sektor bisnis,
publikasi ilmiah, paten, ekspor jasa ICT dan ekspor berbasis teknologi tinggi.
Agus Gumiwang menambahkan, transformasi digital meningkatkan kinerja
industri pengolahan. Berdasarkan Laporan 29 Perusahaan National Lighthouse
Industri 4.0, terdapat indikator hasil (outcome) dari tranformasi
digital yang diukur diantaranya Speed-to-market yang naik 26% hingga
99%, artinya kecepatan perusahaan dalam meluncurkan produk baru ke pasar
meningkat secara signifikan berkat penerapan teknologi digital. Agility
naik 10%-90%, dimana perusahaan lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan
permintaan pasar, rantai pasok atau kondisi lingkungan eksternal. Productivity
naik 10%-200%, efisiensi produksi meningkat tajam, menghasilkan output
lebih besar dengan biaya rendah. Financial naik 4%-40%, penerapan
industri 4.0 berdampak langsung pada keuntungan/efisiensi finansial perusahaan.
Customer Experience naik 2%-58%, dan Sustainability naik 7%-80%
artinya penerapan teknologi digital berkontribusi pada efisiensi energi,
pengurangan emisi dan penerapan praktek lingkungan.
Foto: Andi
Rizaldi (Kepala BSKJI)
Disampaikan juga oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa
Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi di Jakarta, Rabu (17/9), bahwa acara
ini menjadi ajang transformasi digital di ekosistem industri Indonesia. Ada
beberapa rangkaian kegiatan inspiratif yang dihadirkan dalam Indonesia 4.0 Conference
& Expo 2025 antara lain: CEO Forum; Konferensi; Pameran; Workshop
dan Coaching Clinic.
Pada acara Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025 ini, BSKJI
juga memberikan apresiasi Penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK)
tahun 2025 kepada 15 (lima belas) perusahaan yang telah menghasilkan rintisan
teknologi industri berupa inovasi teknologi yang siap dimanfaatkan untuk proses
bisnis/produksi guna mendorong kemandirian dan daya saing industri nasional.
Kegiatan penghargaan RINTEK ini menjadi penyelenggaraan yang ke-17 sejak
pertama diselenggarakan di tahun 2006, dan sudah melahirkan 136 Judul Rintisan
Teknologi Industri dari 89 perusahaan industri sampai dengan saat ini. Lima
kategori Rintisan Teknologi dengan masing-masing 3 penerima penghargaan yaitu
kategori Hasil Evaluasi Rintisan Teknologi; Inovasi Rintisan; Teknologi Produk
Industri Manufaktur; Teknologi Proses Industri Manufaktur; dan terakhir
kategori Teknologi Jasa Industri.
Penyelenggaraan
Indonesia 4.0 tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam mendorong tren
transformasi digital di ekosistem industri Indonesia. Event ini tidak hanya menegaskan
komitmen pemerintah dan pelaku usaha dalam mengakselerasi penerapan Industri
4.0, tetapi juga memperlihatkan kesiapan Indonesia untuk bersaing di tingkat
global melalui peningkatan produktivitas, keberlanjutan, dan inovasi. Dengan
hadirnya berbagai kolaborasi, showcase teknologi, serta best practice
dari perusahaan-perusahaan lighthouse, Indonesia 4.0 2025 menjadi
katalisator lahirnya ekosistem industri yang lebih cerdas, terintegrasi, dan
berdaya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045.
Website |
: |
bbk.go.id |
Instagram |
: |
bbk.official_kemenperin |
Facebook |
: |
Balai Besar Keramik /
bbspjikmn |
X (Twitter) |
: |
Balai Besar Keramik /
@balai_keramik |
Youtube |
: |
Balai Besar Keramik |
Tiktok |
: |
Balai Besar Keramik /
bbk.kemenperin |
Penulis : Prahum BBSPJIKMN
Administrator : Prakom BBSPJIKMN
Tanggal : 02 September 2025
BBSPJIKMN menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengujian dan Syarat Mutu pada Keramik Tableware.
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengujian dan syarat mutu keramik tableware, kegiatan bimtek ini berlangsung pada tanggal 25 – 27 Agustus 2025 dan bertempat di BBSPJIKMN.
Bimbingan teknis ini diikuti oleh perwakilan penugasan dari perusahaan keramik tableware yang bertujuan untuk menjaga kualitas produk keramik tableware yang dihasilkan perusahaan agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Diharapkan peserta bimbingan teknis dapat melakukan pengujian mutu pada keramik tableware sesuai dengan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 190 Tahun 2016 tentang Penetapan SKKNI Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Barang Galian Bukan Logam Bidang Industri Keramik Tableware dan Sanitary, serta SNI 7275 : 2018 - SNI 7275 : 2022 tentang Keramik Berglasir – Tableware – Alat Makan dan Minum. Melalui kegiatan ini, BBSPJIKMN berkomitmen untuk terus mendukung daya saing industri keramik dalam negeri terutama keramik tableware melalui peningkatan pemahaman teknis yang berorientasi pada mutu.
Dalam bimtek tersebut, peserta mendapatkan penjelasan mengenai standar uji keramik tableware yang mencakup aspek uji fisika dan uji kimia. Hal ini penting mengingat tableware merupakan produk yang bersentuhan langsung dengan makanan dan minuman, sehingga syarat mutu harus dipenuhi demi menjamin kesehatan dan keselamatan konsumen. Selain dibekali dengan teori, peserta juga diperkenalkan pada metode pengujian laboratorium yang menjadi bagian dari layanan pengujian BBSPJIKMN.
Ketua Tim Bimbingan Teknis BBSPJIKMN Eneng Maryani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa teknis BBSPJIKMN kepada industri nasional. Menurutnya, penerapan standar dan pengujian mutu produk bukan hanya sebagai kewajiban regulasi, tetapi juga sebagai strategi untuk meningkatkan kepercayaan pasar. Dengan pemahaman yang baik tentang syarat mutu, pelaku industri diharapkan mampu menghasilkan produk keramik tableware yang aman, berkualitas, dan berdaya saing.
Bimbingan teknis ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan produksi maupun pemenuhan standar mutu. Melalui kegiatan ini, BBSPJIKMN berharap dapat memperkuat sinergi antara industri, lembaga sertifikasi, dan laboratorium pengujian. Dengan demikian, keramik tableware produksi Indonesia tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
Bimbingan Teknis
Email : bimtek@bbk.go.id
Humas BBSPJIKMN
Email : humasbbspjikmn@gmail.com
Media sosial resmi BBSPJIKMN
1. Instagram : bbk.official_kemenperin
2. Facebook : Balai Besar Keramik / bbspjikmn
3. X (Twitter) : Balai Besar Keramik / @balai_keramik
4. Youtube : Balai Besar Keramik
5. Tiktok : Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin
BBSPJIKMN menerima penghargaan sebagai Peringkat Ketiga Terbaik kategori Lembaga Sertifikasi Industri Hijau dalam acara 2nd AIGIS Tahun 2025 di JICC.
Jakarta, - Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN)
meraih penghargaan sebagai peringkat ketiga terbaik kategori Lembaga
Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) dalam ajang Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) yang
memasuki tahun penyelenggaraan kedua pada tahun 2025 ini. Penghargaan ini
diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol
Riza, disaksikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang
Kartasasmita, yang turut serta menghadiri acara yang berlangsung pada tanggal
20 – 22 Agustus 2025 bertempat di Jakarta International Convention Center (JICC).
Penghargaan ini menegaskan peran
BBSPJIKMN dalam mendorong implementasi industri hijau di Indonesia, yang sejalan
dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi sumber daya,
mengurangi emisi, serta menciptakan proses produksi yang berkelanjutan. Capaian
ini sekaligus menjadi pengakuan atas komitmen BBSPJIKMN dalam memberikan
layanan sertifikasi industri hijau yang kredibel dan berstandar internasional.
Keberhasilan ini tidak terlepas
dari konsistensi BBSPJIKMN dalam menghadirkan berbagai layanan yang salah
satunya mendukung penerapan prinsip industri hijau di sektor manufaktur. BBSPJIKMN
juga menyediakan audit industri hijau untuk mengukur sejauh mana kinerja
perusahaan dalam menerapkan praktik ramah lingkungan, serta memberikan
rekomendasi peningkatan berkelanjutan.
BBSPJIKMN
sendiri telah resmi ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia sebagai
salah satu Lembaga Sertifikasi Industri Hijau berdasarkan Keputusan Menteri
Perindustrian nomor 3398 Tahun 2023 yang kemudian direvisi menjadi Keputusan
Menteri Perindustrian nomor 3065 Tahun 2024, seiring dengan bertambahnya ruang
lingkup jenis industri yang ditangani
Dengan nomor registrasi LSIH 007, Lembaga Sertifikasi Industri Hijau BBSPJIKMN mempunyai ruang lingkup antara lain:
1. Standar Industri Hijau untuk Industri Semen Portland (SIH 23941.1:2018)
2. Standar Industri Hijau untuk Industri Peralatan Saniter dari Keramik (SIH 23923:2020)
3. Standar Industri Hijau untuk Industri Perlengkapan Rumah Tangga dari Keramik (SIH 23931:2020)
4. Standar Industri Hijau untuk Industri Kemasan dari Kaca (SIH 23123.1:2020)
5. Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Pengaman Diperkeras (SIH 23112.2:2020)
6. Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Pengaman Berlapis (SIH 23113.1:2020)
7. Standar Industri Hijau untuk Industri Barang lain dari Kaca (SIH 23129.1:2021)
8. Standar Industri Hijau untuk Industri Ubin Keramik (SIH 23929.1:2022)
9. Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Lembaran (SIH 23111.01:2024)
Serta penambahan 2 ruang lingkup baru yaitu:
1. Standar Industri Hijau untuk Industri Cat Berbasis Air (SIH 20221.1:2019)
2. Standar Industri Hijau untuk Industri Cat Berbasis Pelarut Organik (SIH 20221.2:2020)
Tidak hanya berfokus pada
sertifikasi, BBSPJIKMN juga aktif memberikan pelatihan yaitu Bimbingan Teknis
bagi perorangan atau perusahaan yang tengah bertransformasi menuju industri
hijau. Program ini membantu para pelaku usaha memahami indikator penilaian,
melakukan penyesuaian proses produksi, serta menyiapkan dokumen pendukung
sertifikasi industri hijau.
Dengan capaian penghargaan di
ajang AIGIS ini, BBSPJIKMN semakin memperkokoh posisinya sebagai lembaga yang
berperan strategis dalam percepatan penerapan industri hijau di tanah air.
Melalui layanan sertifikasi, audit, dan bimbingan teknis, BBSPJIKMN berkomitmen
untuk terus mendukung terciptanya ekosistem industri yang berdaya saing tinggi,
berwawasan lingkungan, dan selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan yang
Kementerian Perindustrian targetkan karbon bersih atau Net Zero Emission (NZE)
pada 2050 atau 10 tahun lebih cepat dari target nasional. Prestasi ini juga
menjadi motivasi bagi BBSPJIKMN untuk terus berinovasi dalam meningkatkan mutu
layanan yang prima kepada semua stakeholder.
Humas BBSPJIKMN
Email :
humasbbspjikmn@gmail.com
Media sosial resmi BBSPJIKMN
1. Instagram :
bbk.official_kemenperin
2. Facebook : Balai Besar
Keramik / bbspjikmn
3. X (Twitter) : Balai Besar
Keramik / @balai_keramik
4. Youtube : Balai Besar Keramik
5. Tiktok : Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin
Foto barisan depan dari kiri ke kanan: Andi Rizaldi (Kepala BSKJI), Faisol Riza (Wakil Menteri Perindustrian), Azhar Fitri (Kepala BBSPJIKMN)
Jakarta,
15 Mei 2025 – Tingkat utilisasi industri keramik nasional menunjukkan tren
positif sepanjang awal tahun 2025. Utilisasi sektor keramik nasional pada
kuartal I tahun 2025 telah menunjukkan perbaikan yakni meningkat ke angka 75%
dari sebelumnya 60% pada tahun 2024. Meningkat 15% dibandingkan periode yang
sama tahun lalu yang hanya menyentuh 60% (data
ASAKI 2025).
Industri keramik nasional saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang amat besar yaitu mencapai 625 juta meter persegi per tahun. Dengan kapasitas tersebut, industri dalam negeri sebenarnya mampu secara penuh memenuhi kebutuhan keramik nasional tanpa harus bergantung pada impor.
Kinerja ini tidak lepas dari sinergi berbagai kebijakan strategis pemerintah, seperti pemberlakuan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), penerapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), serta implementasi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib di sektor keramik, semua menjadi pilar utama dalam memperkuat daya saing industri ini.
Sebagai bagian dari upaya mendukung penguatan daya saing industri nasional, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) melalui Lembaga Sertifikasi Produknya (LSPro) mencatatkan sejarah sebagai unit pertama di Indonesia yang secara resmi meluncurkan layanan sertifikasi SNI wajib sektor keramik melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Dalam
kunjungan kerja Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza ke Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJIKMN), beliau menegaskan bahwa sektor keramik dan mineral nonlogam
merupakan sektor strategis yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur,
properti, dan manufaktur nasional. Untuk menjawab tantangan seperti fluktuasi
harga bahan baku dan energi, serta tekanan lingkungan dari pasar ekspor,
dibutuhkan transformasi menyeluruh, termasuk digitalisasi layanan dan penerapan
SNI wajib.
Salah satu wujud nyata dari transformasi ini adalah keberhasilan BBSPJIKMN melalui Lembaga Sertifikasi Produknya (LSPro) menjadi unit pertama di Indonesia yang menerapkan proses sertifikasi SNI wajib keramik secara digital penuh melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
SIINas yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian menjadi instrumen digital utama dalam proses layanan jasa teknis sertifikasi, dari permohonan hingga penerbitan SPPT-SNI. Penerapan sistem ini membawa dampak positif signifikan, baik secara mikro terhadap efisiensi proses sertifikasi di tingkat perusahaan, maupun secara makro terhadap peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan integrasi data industri nasional. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan transparansi, tetapi juga memperkuat ekosistem industri dalam menghadapi pasar global.
Sampai saat ini, terdapat empat komoditi di lingkup SNI wajib di sektor keramik yang telah terintegrasi proses sertifikasi SNInya dalam SIINas, yaitu: ubin keramik, kaca isolasi, kaca lembaran dan mineral wool.
Sejak implementasinya, sebanyak 23 perusahaan telah berhasil memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI melalui SIINas, dan 38 perusahaan lainnya sedang dalam proses pengajuan sertifikasi.
“Ini merupakan langkah besar dalam modernisasi layanan sertifikasi nasional. Digitalisasi proses sertifikasi tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga memperkuat kredibilitas industri keramik nasional di pasar domestik dan ekspor,” ujar Kepala BBSPJIKMN.
Kepala BBSPJIKMN, Azhar Fitri, menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kesiapan unit dalam mendukung strategi transformasi industri nasional. “BBSPJIKMN saat ini juga sedang dalam proses menuju Badan Layanan Umum (BLU), mendirikan Lembaga Verifikasi dan Validasi GRK serta Lembaga Inspeksi untuk komoditi refraktori dan mineral nonlogam,” ujarnya.
Ke depan, LSPro BBSPJIKMN akan terus memegang peran sentral sebagai fasilitator utama dalam mendorong daya saing industri keramik nasional. Dengan memperkuat kapabilitas teknis, memperluas ruang lingkup sertifikasi, serta mempercepat adaptasi industri terhadap kebijakan SNI wajib, BBSPJIKMN berkomitmen untuk menjadi mitra strategis industri dalam menghadapi tantangan global dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen keramik unggulan.
Dengan semangat transformasi digital, BBSPJIKMN melalui LSPro-nya siap menjadi motor penggerak peningkatan daya saing industri keramik nasional, menghadirkan layanan yang adaptif, efisien, dan terpercaya untuk masa depan industri yang berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Humas BBSPJIKMN
Email: humasbbspjikmn@gmail.com
Media sosial resmi
BBSPJIKMN :
1. Instagram : bbk.official_kemenperin
2. Facebook :
Balai Besar Keramik / bbspjikmn
3. X (Twitter) : Balai Besar Keramik / @balai_keramik
4. Youtube :
Balai Besar Keramik
5. Tiktok :
Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin
Foto kiri ke kanan: Andi Rizaldi
(Kepala BSKJI), Faisol Riza (Wakil Menteri Perindustrian), Azhar Fitri (Kepala
BBSPJIKMN).
Penulis :
Prahum BBSPJIKMN
Administrator :
Prakom BBSPJIKMN
Tanggal :
2 Mei 2025
Bandung, 30 April 2025, Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJIKMN) mendapat kunjungan kerja dari Wakil Menteri Perindustrian, Faisol
Riza yang didampingi oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa
Industri (BSKJI) Andi Rizaldi dan beberapa Kepala Balai Besar di Bandung dan
Jakarta diantara: Sri Hastuti Nawaningsih (Sekretaris BSKJI), Cahyadi (Kepala Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil), Gunawan (Kepala Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin), Hendra Yetty (Kepala
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa), dan Siti
Rohmah Siregar (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Kimia, Farmasi, dan Kemasan).
Dalam kunjungan singkatnya ini,
Faisol Riza menyampaikan bahwa industri keramik dan mineral nonlogam merupakan
sektor strategis yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, properti
dan manufaktur nasional. Namun, industri ini tengah menghadapi bebagai
tantangan, seperti melemahnya permintaan global, fluktuasi harga energi dan
bahan baku, tekanan untuk menurunkan emisi karbon, serta meningkatnya standar
teknis dan lingkungan dari negara tujuan ekspor. Di sisi lain, pasar dalam
negeri juga dihadapkan pada tantangan produk impor, persaingan harga, serta
keterbatasan inovasi dan adopsi teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi
yang komprehensif dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendukung
industri keramik agar dapat bertahan, tumbuh dan bersaing di pasar domestik
maupun internasional.
Faizol Riza menegaskan bahwa
terkait hal tersebut, Kemenperin mempunyai strategi yang meliputi beberapa
pendekatan terpadu yaitu diantaranya: peningkatan standardisasi dan sertifikasi
SNI wajib; fasilitasi sertifikasi (seperti ISO 14001 atau ekolabel yang menjadi
persyaratan penting untuk memasuki pasar ekspor ke Eropa, AS dan negara maju
lainnya) dan akses pasar ekspor; transformasi industri melalui dorongan
terhadap adopsi teknologi rendah karbon, efisiensi energi dan pengelolaan
limbah ramah lingkungan sesuai prinsip ekonomi sirkular; isentif industri
melalui penyediaan insentif fiskal (tax-allowance, tax holiday)
dan non fiskal bagi industri yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan
ekspansi ke pasar ekspor.
Faisol Riza, Wakil Menteri
Perindustrian sedang memberikan pesan tertulis di atas ubin keramik.
Andi Rizaldi menambahkan, bahwa
Kemenperin memiliki insentif atau program khusus untuk mendorong transformasi
hijau pada industri yaitu salah satunya melalui fasilitasi sertifikasi standar
industri hijau dan proper industri. Disamping itu, diperlukan penguatan di
teknologi dan inovasi yang dapat dilakukan melakukan kemitraan industri dan
inovasi. Dimana Kemenperin mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah BSKJI
dapat melakukan kolaborasi kerjasama teknis atau riset dengan lembaga litbang
dan universitas untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi dan ramah
lingkungan.
Kepala BBSPJIKMN, Azhar Fitri
juga menyambut baik strategi komprehensif ini dan turut mendukung melalui peran
BBSPJIKMN, diantaranya dalam waktu dekat ini sedang mempersiapkan unitnya bertransformasi
menjadi Badan Layanan Umum (BLU), pendirian Lembaga Verifikasi Validasi Gas Rumah
Kaca (LVV GRK) dan Lembaga Inspeksi untuk komoditi refraktori, dengan harapan
dapat membantu memenuhi kebutuhan industri keramik dan mineral nonlogam.
Di penghujung kunjungan kerja
ini, Faizol Riza memberikan pesan untuk BBSPJIKMN yang terpatri lewat goresan
pena hitam pada sebuah ubin keramik yaitu ”Keramik dan Industri Keramik adalah
kekayaan sejarah yang harus kita pertahankan dan kembangkan demi masa depan
bangsa. Jangan pernah putus asa dan jenuh. Kita bangun terus industri keramik
sampai semaju-majunya”.
Foto bersama kegiatan kunjungan kerja
Faisol Riza ( Wakil Menteri Perindustrian) dengan seluruh pegawai BBSPJIKMN di
auditorium BBSPJIKMN Bandung.
Kunjungan kerja ini diharapkan
menjadi momentum penting bagi BBSPJIKMN untuk memperkuat perannya dalam
ekosistem industri nasional, yang menjadi bagian dari upaya berkelanjutan
Kemenperin dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku industri,
khususnya di sektor keramik dan mineral nonlogam. Melalui dukungan kebijakan
strategis, fasilitasi standardisasi dan sertifikasi, serta dorongan terhadap
transformasi hijau dan inovasi teknologi, diharapkan industri keramik mampu
meningkatkan daya saing, memperkuat pasar ekspor, serta berkontribusi lebih
besar terhadap perekonomian nasional secara berkelanjutan.
Media sosial resmi BBSPJIKMN :
1. Instagram :
bbk.official_kemenperin
2. Facebook :
Balai Besar Keramik / bbspjikmn
3. X (Twitter) : Balai Besar Keramik / @balai_keramik
4. Youtube : Balai Besar Keramik
5. Tiktok : Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin
Kementerian Perindustrian
Indonesia siap membawa kembali perhelatan tahunan mereka, Indonesia 4.0
Conference & Expo di tahun 2025 ini. Mengusung tema, “Smart Nation 2025:
Building Stronger, Moving Faster Toward Sustainability” rangkaian acara akan
dibuka dengan pelaksanaan kegiatan Kick Off yang direncanakan akan berlangsung
besok Rabu, 19 Februari 2025 di Gedung Kementerian Perindustrian Indonesia.
Kick Off Indonesia 4.0
Conference & Expo ini akan mengundang para pemangku kepentingan kegiatan
untuk memberikan informasi dan sosialisasi mengenai pentingnya transformasi
digital, khususnya dalam mengembangkan dan implementasi aspek keberlanjutan
dalam industri. Direncanakan untuk dihadiri para pemilik bisnis, perwakilan
dari asosiasi dan juga perwakilan dari Kementerian Perindustrian Indonesia,
dalam kegiatan ini akan dipaparkan mengenai alasan pemilihan tema yang diusung
dan juga kegiatan-kegiatan pendukung seperti sosialisasi skema untuk pemilihan
pemenang Penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2025, Seleksi INDI 4.0 Awards,
dan juga Seleksi National Lighthouse Industry 4.0 Awards.
Penyelenggaraan Kick Off Indonesia 4.0 Conference & Expo didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian Indonesia, Dewan Transformasi Digital Indonesia, dan juga Asosiasi Pengusaha TIK Nasional. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik dan menumbuhkan minat dari para pelaku usaha untuk bergabung ke dalam ekosistem kolaborasi demi mewujudkan smart nation yang baik