Kementerian Perindustrian
Indonesia siap membawa kembali perhelatan tahunan mereka, Indonesia 4.0
Conference & Expo di tahun 2025 ini. Mengusung tema, “Smart Nation 2025:
Building Stronger, Moving Faster Toward Sustainability” rangkaian acara akan
dibuka dengan pelaksanaan kegiatan Kick Off yang direncanakan akan berlangsung
besok Rabu, 19 Februari 2025 di Gedung Kementerian Perindustrian Indonesia.
Kick Off Indonesia 4.0
Conference & Expo ini akan mengundang para pemangku kepentingan kegiatan
untuk memberikan informasi dan sosialisasi mengenai pentingnya transformasi
digital, khususnya dalam mengembangkan dan implementasi aspek keberlanjutan
dalam industri. Direncanakan untuk dihadiri para pemilik bisnis, perwakilan
dari asosiasi dan juga perwakilan dari Kementerian Perindustrian Indonesia,
dalam kegiatan ini akan dipaparkan mengenai alasan pemilihan tema yang diusung
dan juga kegiatan-kegiatan pendukung seperti sosialisasi skema untuk pemilihan
pemenang Penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2025, Seleksi INDI 4.0 Awards,
dan juga Seleksi National Lighthouse Industry 4.0 Awards.
Penyelenggaraan Kick Off Indonesia 4.0 Conference & Expo didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian Indonesia, Dewan Transformasi Digital Indonesia, dan juga Asosiasi Pengusaha TIK Nasional. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik dan menumbuhkan minat dari para pelaku usaha untuk bergabung ke dalam ekosistem kolaborasi demi mewujudkan smart nation yang baik
BBSPJIKMN menerima penghargaan sebagai Peringkat Ketiga Terbaik kategori Lembaga Sertifikasi Industri Hijau dalam acara 2nd AIGIS Tahun 2025 di JICC.
Jakarta, - Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN)
meraih penghargaan sebagai peringkat ketiga terbaik kategori Lembaga
Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) dalam ajang Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) yang
memasuki tahun penyelenggaraan kedua pada tahun 2025 ini. Penghargaan ini
diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol
Riza, disaksikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang
Kartasasmita, yang turut serta menghadiri acara yang berlangsung pada tanggal
20 – 22 Agustus 2025 bertempat di Jakarta International Convention Center (JICC).
Penghargaan ini menegaskan peran
BBSPJIKMN dalam mendorong implementasi industri hijau di Indonesia, yang sejalan
dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi sumber daya,
mengurangi emisi, serta menciptakan proses produksi yang berkelanjutan. Capaian
ini sekaligus menjadi pengakuan atas komitmen BBSPJIKMN dalam memberikan
layanan sertifikasi industri hijau yang kredibel dan berstandar internasional.
Keberhasilan ini tidak terlepas
dari konsistensi BBSPJIKMN dalam menghadirkan berbagai layanan yang salah
satunya mendukung penerapan prinsip industri hijau di sektor manufaktur. BBSPJIKMN
juga menyediakan audit industri hijau untuk mengukur sejauh mana kinerja
perusahaan dalam menerapkan praktik ramah lingkungan, serta memberikan
rekomendasi peningkatan berkelanjutan.
BBSPJIKMN
sendiri telah resmi ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia sebagai
salah satu Lembaga Sertifikasi Industri Hijau berdasarkan Keputusan Menteri
Perindustrian nomor 3398 Tahun 2023 yang kemudian direvisi menjadi Keputusan
Menteri Perindustrian nomor 3065 Tahun 2024, seiring dengan bertambahnya ruang
lingkup jenis industri yang ditangani
Dengan nomor registrasi LSIH 007, Lembaga Sertifikasi Industri Hijau BBSPJIKMN mempunyai ruang lingkup antara lain:
1. Standar Industri Hijau untuk Industri Semen Portland (SIH 23941.1:2018)
2. Standar Industri Hijau untuk Industri Peralatan Saniter dari Keramik (SIH 23923:2020)
3. Standar Industri Hijau untuk Industri Perlengkapan Rumah Tangga dari Keramik (SIH 23931:2020)
4. Standar Industri Hijau untuk Industri Kemasan dari Kaca (SIH 23123.1:2020)
5. Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Pengaman Diperkeras (SIH 23112.2:2020)
6. Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Pengaman Berlapis (SIH 23113.1:2020)
7. Standar Industri Hijau untuk Industri Barang lain dari Kaca (SIH 23129.1:2021)
8. Standar Industri Hijau untuk Industri Ubin Keramik (SIH 23929.1:2022)
9. Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Lembaran (SIH 23111.01:2024)
Serta penambahan 2 ruang lingkup baru yaitu:
1. Standar Industri Hijau untuk Industri Cat Berbasis Air (SIH 20221.1:2019)
2. Standar Industri Hijau untuk Industri Cat Berbasis Pelarut Organik (SIH 20221.2:2020)
Tidak hanya berfokus pada
sertifikasi, BBSPJIKMN juga aktif memberikan pelatihan yaitu Bimbingan Teknis
bagi perorangan atau perusahaan yang tengah bertransformasi menuju industri
hijau. Program ini membantu para pelaku usaha memahami indikator penilaian,
melakukan penyesuaian proses produksi, serta menyiapkan dokumen pendukung
sertifikasi industri hijau.
Dengan capaian penghargaan di
ajang AIGIS ini, BBSPJIKMN semakin memperkokoh posisinya sebagai lembaga yang
berperan strategis dalam percepatan penerapan industri hijau di tanah air.
Melalui layanan sertifikasi, audit, dan bimbingan teknis, BBSPJIKMN berkomitmen
untuk terus mendukung terciptanya ekosistem industri yang berdaya saing tinggi,
berwawasan lingkungan, dan selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan yang
Kementerian Perindustrian targetkan karbon bersih atau Net Zero Emission (NZE)
pada 2050 atau 10 tahun lebih cepat dari target nasional. Prestasi ini juga
menjadi motivasi bagi BBSPJIKMN untuk terus berinovasi dalam meningkatkan mutu
layanan yang prima kepada semua stakeholder.
Humas BBSPJIKMN
Email :
humasbbspjikmn@gmail.com
Media sosial resmi BBSPJIKMN
1. Instagram :
bbk.official_kemenperin
2. Facebook : Balai Besar
Keramik / bbspjikmn
3. X (Twitter) : Balai Besar
Keramik / @balai_keramik
4. Youtube : Balai Besar Keramik
5. Tiktok : Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin
Foto : Agus
Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian RI)
Kegiatan Indonesia 4.0 Conference & Expo merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian RI melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) berkolaborasi dengan PT Naganaya Indonesia Internasional sejak acara ini pertama kali diselenggarakan di tahun 2019. Kegiatan ini merupakan ajang bagi para stakeholder ekosistem industri 4.0 mulai dari pemerintah, industri, akademisi, lembaga R&D, penyedia teknologi, konsultan, hingga sektor keuangan untuk bersinergi, berkolaborasi, dan membangun jejaring dalam mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025 merupakan perhelatan Edisi ke-7, dimana pada tahun ini BSKJI mengusung tema “Smart Nation 2025: Building Stronger, Moving
Faster Toward Sustainability”. Acara ini diselenggarakan selama
2 (dua) hari pada tanggal 17 sampai dengan 18 September 2025 dan
menargetkan lebih dari 6.000 (enam ribu) visitor stakeholder ekosistem
industri 4.0 lintas sektor.
“Kinerja sektor industri menjadi penopang utama
perekonomian nasional”, ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita
di Jakarta, Rabu (17/9) pada acara pembukaan Indonesia 4.0 2025. Dijelaskan
bahwa hal tersebut terlihat dari beberapa indikator antara lain rata-rata utilisasi
sektor IPNM bulan Januari-Juli 2025 mencapai 62,10%; Nilai IKI Agustus 2025
mencapai 53,55 (ekspansi); Nilai PMI Agustus 2025 diperoleh 51,5 (ekspansi);
Kontribusi Ekspor Januari-Juli 2025 mencapai 80% (ekspor IPNM mencapai USD
128,13 miliar dari total ekspor USD160,16 miliar); Kontribusi Investasi
Januari-Juni 2025 mencapai 38,88% (realisasi Investasi IPNM mencapai Rp 366,6
triliun dari total investasi Rp 942,9 triliun); Kontribusi Tenaga Kerja
Industri Febuari 2025 mencapai 13,45% (sektor IPNM menyerap tenaga kerja
mencapai 19,60 juta orang); Pertumbuhan IPNM TW II 2025 sebesar 5,60%;
Kontribusi IPNM terhadap PDB Nasional TW II 2025 sebesar 16,92% dan Share
Global MVA 2024 mencapai 1,54% (Indonesia urutan 13th dengan nilai USD 265,07
billion dari total Global USD 16.829,02 billion, 1st di antara negara ASEAN).
Menteri Perindustrian mengemukakan, Indonesia
berada di peringkat 54 dari 133 negara yang masuk dalam Global Innovation Index
(GII) 2024 dan Indonesia peringkat ke-8 di antara 34 negara dengan kelompok
pendapatan menengah atas (upper-middle income economiies). GII adalah
indeks yang mengukur kemampuan inovasi suatu negara berdasarkan input (sumber
daya, kebijakan, investasi) dan output (hasil nyata seperti produk teknologi,
publikasi, paten). Teknologi dan adopsi teknologi di Indonesia meningkat
artinya penggunaan digital, software dan import barang berteknologi tinggi
makin berkembang. Tetapi investasi riset dan inovasi masih perlu diperbaiki dan
lebih ditingkatkan, terlihat dari turunnya pengeluaran R&D sektor bisnis,
publikasi ilmiah, paten, ekspor jasa ICT dan ekspor berbasis teknologi tinggi.
Agus Gumiwang menambahkan, transformasi digital meningkatkan kinerja
industri pengolahan. Berdasarkan Laporan 29 Perusahaan National Lighthouse
Industri 4.0, terdapat indikator hasil (outcome) dari tranformasi
digital yang diukur diantaranya Speed-to-market yang naik 26% hingga
99%, artinya kecepatan perusahaan dalam meluncurkan produk baru ke pasar
meningkat secara signifikan berkat penerapan teknologi digital. Agility
naik 10%-90%, dimana perusahaan lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan
permintaan pasar, rantai pasok atau kondisi lingkungan eksternal. Productivity
naik 10%-200%, efisiensi produksi meningkat tajam, menghasilkan output
lebih besar dengan biaya rendah. Financial naik 4%-40%, penerapan
industri 4.0 berdampak langsung pada keuntungan/efisiensi finansial perusahaan.
Customer Experience naik 2%-58%, dan Sustainability naik 7%-80%
artinya penerapan teknologi digital berkontribusi pada efisiensi energi,
pengurangan emisi dan penerapan praktek lingkungan.
Foto: Andi
Rizaldi (Kepala BSKJI)
Disampaikan juga oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa
Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi di Jakarta, Rabu (17/9), bahwa acara
ini menjadi ajang transformasi digital di ekosistem industri Indonesia. Ada
beberapa rangkaian kegiatan inspiratif yang dihadirkan dalam Indonesia 4.0 Conference
& Expo 2025 antara lain: CEO Forum; Konferensi; Pameran; Workshop
dan Coaching Clinic.
Pada acara Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025 ini, BSKJI
juga memberikan apresiasi Penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK)
tahun 2025 kepada 15 (lima belas) perusahaan yang telah menghasilkan rintisan
teknologi industri berupa inovasi teknologi yang siap dimanfaatkan untuk proses
bisnis/produksi guna mendorong kemandirian dan daya saing industri nasional.
Kegiatan penghargaan RINTEK ini menjadi penyelenggaraan yang ke-17 sejak
pertama diselenggarakan di tahun 2006, dan sudah melahirkan 136 Judul Rintisan
Teknologi Industri dari 89 perusahaan industri sampai dengan saat ini. Lima
kategori Rintisan Teknologi dengan masing-masing 3 penerima penghargaan yaitu
kategori Hasil Evaluasi Rintisan Teknologi; Inovasi Rintisan; Teknologi Produk
Industri Manufaktur; Teknologi Proses Industri Manufaktur; dan terakhir
kategori Teknologi Jasa Industri.
Penyelenggaraan
Indonesia 4.0 tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam mendorong tren
transformasi digital di ekosistem industri Indonesia. Event ini tidak hanya menegaskan
komitmen pemerintah dan pelaku usaha dalam mengakselerasi penerapan Industri
4.0, tetapi juga memperlihatkan kesiapan Indonesia untuk bersaing di tingkat
global melalui peningkatan produktivitas, keberlanjutan, dan inovasi. Dengan
hadirnya berbagai kolaborasi, showcase teknologi, serta best practice
dari perusahaan-perusahaan lighthouse, Indonesia 4.0 2025 menjadi
katalisator lahirnya ekosistem industri yang lebih cerdas, terintegrasi, dan
berdaya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045.
Website |
: |
bbk.go.id |
Instagram |
: |
bbk.official_kemenperin |
Facebook |
: |
Balai Besar Keramik /
bbspjikmn |
X (Twitter) |
: |
Balai Besar Keramik /
@balai_keramik |
Youtube |
: |
Balai Besar Keramik |
Tiktok |
: |
Balai Besar Keramik /
bbk.kemenperin |